Krewchild...Luar biasa....

Sungguh-sungguh luar biasa ketahanan teman-temanku kali ini. Mereka sanggup dan setia menyerap setiap materi yang aku sajikan. Mulai dari tingkat dasar sampai yang rumit sekalipun. Mulai pagi sampe pagi berikutnya. Dari hari pertama hingga terakhir.

Itulah crew child, sekumpulan staff sekolah di kawasan ponpes Al-Hikmah Brebes, tepatnya di MA2 Al Hikmah Benda Sirampog Brebes. Bagi yang berdomisili di sana tentu namanya sudah tak asing lagi, namanya melekat bersama tulisan malhikdua.com di stiker-stiker, jaket, topi, dll.

Tapi aku sendiri lebih suka menyebut sekumpulan remaja tersebut dengan nama “KrewChild 3G”. Menyerap dari istilah teknologi yang dipakai HP oleh sebab maknanya yang sama-sama Generasi ke Tiga-nya. Tentunya ada nilai lain, yakni perlunya suatu identitas yang membedakan dengan sebelumnya agar menjadi spirit memulai hal baru. Artinya, generasi sekarang harus meninggalkan masa lalu yang menghambat, uptodate dengan jaman, dengan karya-karya yang bermanfaat bagi sekolah, pondok, dan lingkungan sekitar pada umunya. Sedikit info, sebelumnya memang ada Krew Child yang kubina di tahun 2002, bersambung 2 tahun berikutnya yang kandas ditengah jalan.

Di pelatihan kemarin, meski sama-sama tentang web namun banyak perbedaan dari model sebelumnya. Pelatihan yang digelar 10 hari ini lebih menitikberakkan pada pembentukan teamwork daripada detail-detail materi. Di sana aku lebih sering mengajak memahami, berkumpul, dan berdiskusi, daripada keliling mengajari satu demi satu. Suasananya lebih menyerupai workshop daripada sekolah/kursus. Atau mungkin boleh dibilang Diklat dari jenis masa waktunya yang panjang.

Dengan jumlah peserta 9 orang ditambah satu peserta tamu dari SMA 1 Ponorogo, materi diawali dari tingkat dasar tentang pemahaman Internet, kemudian berlanjut ke praktik HTML, Dreamweaver, PHP, Javascript, CMS, Flash, administrasi server, hingga pengorganisasian website secara keseluruhan. Semua berlangsung padat dengan frekwensi 2-3 kali per hari.

Begitu padatnya sampai membuatku keteteran dalam memilih materi agar bisa tuntas sebelum stamina mereka habis. Tapi analisaku meleset, bak atlet sprinter mereka malah tak henti-hentinya menaikkan adrenalin. Bayangkan, di hari ke tiga jam 1 malam aku masih berdiri didepan whiteboard, menerangkan tentang bagaimana Blog itu. Saat itu aku langsung berpikir kalau malam tersebut adalah yang paling puncak. Rupanya meleset juga. Satu hari berselang aku masih berdiri ditempat yang sama demi materi yang berbeda hingga jam 3 dini hari!

Itulah mereka, generasi ke 3 dari malhikdua. Generasi tok cer. Generasi yang senantiasa stay-tune untuk siap-siap menerima materi di pelatihan website. Kasak-kusuknya, mereka malah lebih dulu datang jauh hari sebelum kegiatan dimulai. Disaat yang lain masih menikmati masa-masa lebaran. Satu hal yang tak kuperkirakan sebelumnya.

Ketahanan stamina, emosi, spirit begitu memberi pelajaran bagi ku. Itulah kenapa, sekalipun aku tak pernah memanggil mereka dengan “adik-adik”, apalagi “anak-anak”. Sebab dalam banyak hal aku harus berguru kepada mereka. []