Thursday, April 19, 2007

KrewChild dalam Bingkai Kecil (ku).

Bagaimana materi website yang sangat banyak mampu disajikan dalam 10 hari? Pertanyaan yang sempat aku dengar saat meyusun modul materi. Jawabnya: bisa saja. Tentunya ya tak lepas dari dukungan stamina. Stamina ini meliputi fisik dan psikis. Ada yang bilang keduanya saling terkait dan mempengaruhi, tak bisa dahulu mendahulukan. Namun bagiku yang paling penting adalah psikis. Bagaimana anda bisa belajar kalau suasana hati tidak tenang, kurang nyaman, dan lain sebagainya. Solusinya, berilah dia kerileksan. Beri dia sesuatu yang bersahabat. Beri dia sesuatu yang dekat dengan sekitarnya.

Di Lab malhkdua aku mencoba menerapkan rumus diatas. Berhasilkah? mmm…rasanya tidak. Tentu bukan mereka penyebabnya, tapi aku sendiri. Seperti yang kutulis sebelumnya, bahwa fisik dan psikis mereka sudah terlatih, sedang aku belum jaminan. Mau berangkat saja musti harus ke WC 24 kali. ***

Tadi soal fisik yang berakhir 1-0 (satu kosong) untuk kemenangan mereka. Artinya aku kalah. Tidak apa-apa, namanya lakon selalu menang belakang –kecuali Terminator dalam filmnya-- . Maka, seperti yang aku bilang sebelumnya, fisik tak begitu penting dibanding psikis sehingga aspek terakhir ini yang sebenarnya kuandalkan. Ini bukan ngeles dari kekalahan.

Rileks, beri mereka sesuatu yang dekat dengan dirinya, beri hal yang membanggakan disaat-saat sulit. Aku perkenalkan Friendster, aku perkenalkan Blog, aku perkenalkan hal-hal yang membuat mereka bakal seneng. Mengisi profile, mengupload foto, membuat web personal adalah hal-hal yang menjamin mereka hepii karena setiap orang punya kecenderungan untuk mengekspreikan dirinya sendiri. Sepintas terlihat berhasil. Mereka semua menjadi rileks dan berubah guyub suasananya. Tapi, koq gak ada yang mencoba memanggilku untuk bertanya? Sampai hari ke tiga, hari ke empat mereka lebih sering berkerumun diantara masing-masing. Aku bagai guru killer yang miskin kasih sayang.

Aku kalah kali yang ke dua. Tak perlu kuberi tahu jelas sebabnya. Lagi-lagi bukan ngeles lho, mungkin ini soal adaptasi, yang penting dari usaha pendekatan ini aku berhasil menangkap gambar masing-masing setelah sebelumnya kuambil kamera dan kulongshoot dari jauh. Gambar-gambar yang unik menurutku. Ternyata tak ada orang kembar di Crew Child.

Lihatlah, orang pertama yang kutangkap wajahnya adalah Nunk. Dari pola dandanannya yang rapi terlihat dia begitu menghargai keteraturan, keserasian, keselarasan, dll. Setiap yang kuberikan tak luput dari usaha perhatiannya. Ia terlihat selalu mencatat materi demi materi. Selalu menuangkan apa yang aku contohkan. Sangat rapi luarnya tentu sangat rapi pula dalamnya, sehingga jikalau tertimpa masalah dia selalu menenggelamkan emosi dan memainkan logika berpikirnya demi mencari solusi kedepan. Agaknya dia tipe manusia wajib sehingga aku tak akan memulai sesuatu kalau ia belum nongol di kelas. Tipe seperti ini sangat cocok jadi leader, dan bagian manajerial perlu dibebankan ke dia.

Lepas dari nunk, ada Lia disebelahnya. “Si tombol yang tak selesai-selesai” aku menyebutnya demikian. Nyaris copian dari Nunk namun ada hal yang membedakan, ia terlihat begitu kreatif, Dalam berkarya tak ingin kembar dengan yang lain sehingga di hari kesekian aku langsung mencobanya untuk menjadi administrator. Banyak kelirunya, tapi itu cuma soal waktu. Yang penting dia memenuhi syarat untuk berada di posisi tsb. Jika kita belajar banyak tentang server tentu akan bisa dipahami kenapa kreatifitas itu perlu. Dan lagi-lagi aku menyimpulkan hal ini untuk Lia, terlebih saat melihatnya membuat sebuah cincin. Bukan soal cincin itu, bukan soal untuk siapa cincin itu, sangat privasi tentunya. Yang aku tangkap adalah bahwa dia lebih dari sekedar kreatif. Apa hubungan web dengan cincin? Apa mau ditaruh ke web? Tentu saja tidak. Artinya, Ia mampu merefresh sesuatu dengan segera. Mampu mencari inspirasi demi hal baru dan suasana baru. Ia juga kerap mencoba sesuatu. Cikal bakal webmaster ada pada dia.

Kemudian si Faizol, orang yang menurutku paling cerdas. Cuma berawal dari belajar editing tangannya sudah nggratil untuk pegang yang lain. Aku tidak bisa membayangkan jika sejak dulu ekskulnya komputer, pasti sudah jadi seorang progammer tulen. Dari rambut sampai kaki gak jauh-jauh dari ciri seorang programmer. Tak perlu kurinci biar gak menyinggung, aku cuma bilang kalau detailnya kebalikan dari Nunk sehingga pantas kalau kemudian ia lebih potensi jadi ahli surfing, jadi ahli coding, jadi ahli ngamati, dan lain-lain. Tapi semua berkonteks satu-satu sebab ia sulit merangkai banyak hal. Ini bukan kelemahan, tapi kelebihan disisi lainnya. Jenis pekerjaan itu pilihan, jadi manajer atau tenaga ahli. Keduanya sama-sama wajib. Agaknya faisol memilih kewajiban yang kedua.

Pak Silah. Orang yang paling bersih wajahnya, paling wira’i hatinya, dan paling rapi seperti gambar pertama yang kutangkap. Banyak yang kupikir tentang dia, tapi yang gak habis pikir dari Si Silah ini adalah ketenangannya menjalankan sesuatu sampai kata selesai belum pernah kulihat padanya. Ketika sudah masuk bahasan baru ia masih sibuk yang lama. Bahasan berlanjut ia tetap istiqomah dengan hal yang sama, hari berganti ia pun masih tak beranjak dan makin asyik membuat kata mutiara. Sepertinya Tuhan sengaja buat dia lurus dan teratur hidupnya. Selurus bagaimana ia menggelar sajadah jam sekian untuk tidur dan bangun keesokan harinya tanpa bergeser se-centi-pun. Agaknya makhuk Tuhan jenis lain telah tersandung saat hendak melangkahinya di malam itu. Wajah yang tenang jiwa yang bersih penuh ilmu. Sayang aku lahir dari jenis yang sama, jika beda tentu tulisan ini akan berubah jadi tulisan cinta untuknya…

No comments:

Lowongan Kerja -- ITS Online

Labels

Berita Detikinet

_________________